MAKALAH
PSOKOLOGI
PERKEMBANGAN AUD II
PERKEMBANGAN
EMOSI AUD

Disususn
oleh
debi yatri
54418
JURUSAN
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGRI PADANG
2012
PERKEMBNGAN
EMOSI AUD
- HAKIKAT PERKEMBANGAN EMOSI
Pada
umumnya perbuatan kita sehari-hari disertai oleh perasaan- perasaan tertentu, yaitu
perasaan senang atau perasaan tidak senang. Perasaan
senang atau tidak senang yang selalu menyertai perbuatan- perbuatan kita sehari-hari itu disebut warna efektif. Warna efektif ini kadang-kadang kuat,
kadang-kadang lemah atau samar-samar saja. Emosi adalah sebagai sesuatu suasana yang
kompleks (a complex feeling state)
dan getaran jiwa ( a strid up state) yang menyertai atau
munculnya sebelum dan sesudah terjadinya perilaku. (Syamsudin,
2005:114).
Perbedaan
antara perasaan dan emosi tidak dapat dinyatakan dengan tegas, karena keduanya
merupakan suatu kelangsungan kualitatif yang tidak jelas
batasnya. Pada suatu saat tertentu, suatu warna efektif dapat
dikatakan sebagai perasaan, tetapi juga dapat dikatakan sebagai emosi. Jadi, sukar sekali kita mendefinisikan emosi. Oleh karena itu,
yang dimaksudkan dengan emosi di sini bukan terbatas pada
emosi atau perasaan saja, tetapi meliputi setiap keadaan
pada diri seseorang yang disertai dengan warna efektif,
baik pada tingkat yang lemah (dangkal) maupun pada
tingkat yang (mendalam).
Jadi
emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu
tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu
tingkah laku yang tampak. Emosi sebagai suatu peristiwa psikologis mengandung ciri–ciri sebagai berikut :
·
Lebih
bersifat subyektif daripada peristiwa psikologis lainnya, seperti pengamatan
dan berpikir.
·
Bersifat fluktuatif ( tidak tetap ).
·
Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan
panca indera.
Mengenai
ciri – ciri emosi ini dapat dibedakan antara emosi anak dan emosi pada orang
dewasa sebagai berikut :
EMOSI ANAK
1. Berlangsung
singkat dan berakhir tiba-tiba
2 .Terlihat lebih hebat dan kuat
3. Bersifat sementara/dangkal
4. Lebih sering
terjadi
5. Dapat diketahui
dengan jelas dari tingkah lakunya
EMOSI ORANG DEWASA
1. Berlangsung lebih
lama dan berakhir dengan lambat
2. Tidak terlihat
hebat/kuat
3. Lebih
4. Jarang terjadi
5. Sulit diketahui
karena lebih pandai menyembunyikannya
Membedakan
satu emosi dari emosi lainnya dan menggolongkan emosi-emosi yang sejenis ke dalam
satu golongan atau satu tipe adalah sangat sukar
dilakukan karena hal-hal yang berikut ini:
a. Emosi yang sangat mendalam
(misalnya sangat marah atau sangat takut) menyebabkan aktivitas badan yang sangat tinggi,
sehingga seluruh tubuh diaktifkan, dan dalam keadaan
seperti ini sukar untuk menentukan apakah seseorang
sedang takut atau sedang marah.
b.
Satu orang dapat menghayati satu macam emosi dengan berbagai cara. Misalnya, kalau marah ia
mungkin gemetar di tempat, tetapi lain kali mungkin ia
memaki-maki, dan lain kali lagi ia mungkin lari.
c.
Nama yang umumnya diberikan kepada berbagai jenis emosi biasanya didasarkan pada sifat
rangsangnya bukan pada keadaan emosinya
sendiri. Jadi, "takut"
adalah emosi yang timbul terhadap suatu yang bahaya, "marah" dalah emosi
yang timbul terhadap sesuatu yang menjengkelkan.
d. Pengenalan emosi secara subyektif dan introspektif, juga sukar
dilakukan karena selalu saja akan ada pengaruh dari lingkungan.
Pertumbuhan
dan perkembangan emosi, seperti juga pada tingkah laku lainnya, ditentukan oleh proses pematangan dan proses
belajar. Seorang bayi yang baru lahir sudah dapat menangis,
tetapi ia hampir mencapai tingkat kematangan tertentu
sebelum ia dapat tertawa. Kalau anak itu sudah lebih besar, maka ia akan belajar bahwa menangis dan
tertawa dapat digunakan untuk maksud-maksud tertentu pada situasi- situasi tertentu.
Pada bayi yang baru lahir, satu-satunya emosi yang
nyata adalah kegelisahan yang nampak sebagai ketidaksenangan dalam bentuk menangis dan meronta.
Pengaruh
kebudayaan besar sekali
terhadap perkembangan emosi, karena dalam tiap-tiap kebudayaan diajarkan cara menyatakan
emosi yang konvensional dan khas dalam kebudayaan yang
bersangkutan, sehingga ekspresi emosi tersebut dapat
dimengerti oleh orang-orang lain dalam kebudayaan yang
sama. Klineberg pada tahun 1938 menyelidiki literatur-literatur
Cina dan mendapatkan berbagai bentuk ekspresi emosi yang
berbeda dengan cara-cara yang ada di dunia Barat. Ekspresi-ekspresi itu antara lain :
a. Menjulurkan lidah kalau
keheranan.
b. Bertepuk tangan kalau kuatir.
c. Menggaruk kuping dan pipi kalau bahagia.
b. Bertepuk tangan kalau kuatir.
c. Menggaruk kuping dan pipi kalau bahagia.
- JENIS-JENIS EMOSI
Stewart at all ( 1985) mengutarakan perasaan senang,
marah,takut, dan sedih sebagai basic emotions.
a.
Gembira
Setiap orang pada berbagai usia,
mulai dari bayi hingga orang yang sudah besar mengenal perasaan yang
menyenangkan. Pada umumnya perasaan gembira dan senang diekspresikan dengan
tersenyum, atau tertawa. Dengan perasaan menyenangkan seseorang dapat merasakan
cinta, dan kepercayaan diri. Perasaan gembira ini juga ada dalam aktivitas
kreatif pada saat menemukan sesuatu. Mencapai kemenangan ataupun aktivitas reduksi
stress ( izard dalam stewart,1985)
b.
Marah
Emosi marah terjadi pada saat
individu merasa dihambat. Frustasi karena tidak mencapai yang diinginkan,
dicerca orang, diganggu atau dihadapkan pada suatu tuntutan yang berlawanan
dengan keinginanya. Perasaan marah ini membuat orang seperti ingin menyerang
musuhnya. Kemarahan membuat individusangant bertenaga dan mengikuti nafsunya.
Ia membuat otot kencang da n otot wajah merah, bartlet dan izart ( stewart,
1985 ) menguraikan ekspresi wajah tatkala marah yang ditandai dengan dahi yang
berkerut, tatapan tajam pada objek pencetus kemarahan, membesarnya cuping
hidung, bibir ditarik kebelakang, memperlihatkan gigi yang mencengkeram, dan
seringkali ada rona merah dikulit.
c.
Takut
Perasaan takut merupakan bentuk
emosi yang menunjukan adanya bahaya. Menururt Helen ross ( dalam simanjuntak,
1984 ) perasaan takut adalah suatu perasaan yang hakiki dan erat hubunganya
dengan upaya mempertahankan diri. Stewart ( 1985 ) mengatakan bahwa perasaan
takut mengembangkan sinyal-sinyal aanya bahay dan menuntun individu untuk
bergerak dan bertindak. Perasaan takut ditandai oleh perubahan fisiologis,
seperti mata melebar, berhati-hati, berhenti bergerak, baan gemetar, menangis,
bersembunyi, melarikan diri atau berlindung dibelakang punggung orang lain.
d.
Sedih
Dalam kehidupan individu akan
merasa sedih pada saat ia berpisah dari yang lain, terutama berpisah dengan
orang-orang yang dicintai. Perasaan tersaing, ditinggalkan, ditolak, atau tidak
diperhatikan dapat membuat individu bersedih. Selanjutnya stewart at all ( 1985
) mengungkapkan bahwa ekspresi kesedihan individu biasanya ditandai dengan alis
dan kening mengkerut ke atas dan mendalam, kelopak mata ditarik keatas, ujung
mulut ditarik ke bawah, serta dagu di angkat pada pusat bibir bagian bawah.
Klasifikasi emosi positif dan negative sebagaimana yang dikemukakan oleh
reynold (1987) tersebut adalah sebagai berikut.
- Emosi positif
Rela, lucu, kegembiraan/ keceriaan, kesenangan/kenyamanaan,
rasa ingin tahu, kebahagiaan, kesukaan, rasa cinta/kasih saying, ketertarikan /
takjub.
- Emosi negative
Tidak sabaran, kebimbangan, rasa marah, kecurigaan, rasa
cemas, rasa bersalah, rasa cemburu, rasa jengkel, rasa takut, dpresi,
kesedihan, rasa benci.
- INTENSITAS EMOSI
Intensitas
emosi yaitu tingkat ukuran emosi, yang mana pada perkembangan sosial emosional
aud, sebagaimana yang diungkapkan dalam buku kelas yang berpusat pada anak (
cri: 2000 )
- Anak usia 3 tahun, diharapkan dapat memilih teman bermain, memulai interaksi sosial dengan anak lain, berbagi mainan, bahan ajar atau makanan, meminta izin untuk memakai benda orang lain, mengekspresikan sejumlah emosi melalui tindakan, kata-kata atau ekspresi wajah
- Anak usia 3 tahun 6 bulan diharapkan dapat menunggu atau menunda keinginan selama menit, menikmati kedekatan sementara dengan salah satu tean bermain.
- Anak usia 4 tahun diharapkan dapat menunjukan kebanggaan terhadap keberhasilan, membuat sesuatu karena imajinasi yang dominan, memecahkan masalah dengan teman melaui proses pengantian, persuasi dan negosiasi.
- Anak usia 4 tahun 6 buan diharapkan dapat menunjukan rasa percaya diri, dalam mengerjakan tugas, menceritakan kejadian atau pengalaman yang baru berlalu, lebih menyukai ditemani teman sebaya di banding orang dewasa, menyatakan alasan untuk alasan orang lain, menggunakan barang-barag milik orang lain dengan hati-hati, menghentikan perilaku yang tidak pantas karena satu kali teguran
- Anak usia 5 tahun, memiliki beberapa kawan, memuji, member semangat atau dorongan anak lain,
- Anak usia 5 tahun 6 buan, mencari kemandirian lebih banyak, seringkali puas, menikmati hubungan dengan anak lain meski pada saat krisis muncul, menyatakan pernyataan, pernyataan positif mengenai keunikan dan keterampilan, berteman ecara mandiri.
- BENTUK-BENTUK EKSPRESI EMOSI AUD
Adapun bentuk-bentuk emosi umum terjadi pada awal masa
kanak-kanak sebagaimana yang dikemukakan Hurlock ( 1993:117 ) adalah sebagai
berikut.
a)
Amarah
Marah seringkali muncul sebagai
reaksi terhadap frustasi, sakit hati, dan merasa terancam. Pada umumnya, frustasi
atau keinginan yang tidak terpenuhi merupakan hal yang paling sering
menimbulkan kemarahan pada tiap tingkat usia. Dibandingkan rasatakut, rasa
marah, lebih sering muncul pada masa kanak-kanak. Ini disebabkan
rangsangan-rangsangan untuk marah lebih sering dialami anak ketimbang
rangsangan yang menimbulkan rasa takut. Selain itu dalam tahun-tahun pertama,
anak sering belajar dari pengalaman bahwa dengan marah keinginanaya akan
terpenuhi. Menurut harlock ( 1991 ) reaksi marah umumnya bisa dibedakan menjadi dua kategori besar, yaiut:
·
Marah yang impulsive biasanya disebut juga
agresi. Marah jenis ini ditujukan langsung pada orang lain binatang atau objek,
bias dalam bentuk reaksi fisik, bias pula verbal, bias ringan, bias ringan atau
intens. Amukan atau tempertantrum adalah hal yang bias dijumpai pada anak-anak.
·
Marah yang terhambat adalah marah yang tidak
dicetuskan karena dikendalikan atau ditahan. Biasanya anak-anak bereaksi
menarik diri, melarikan diri dari anak atau orang lain yang menyebabkan ia
marah, biasanya ia bersikap lesu masa bodoh atau tidak berani.
b)
Takut
Berkenaan dengan rasa takut ini
Hurlock ( 1991) mengemukakan adanya reaksi emosi yang berdekatan dengan reaksi
takut, yaitu shyness atau rasa malu, embarrassment atau merasa kesulitan,
khawatir dan anxiety atau cemas adapun
penjelasan masing-masing dapat kita ikuti berikut ini.
·
Skyness atau malu adalah reaksi takut yang
ditandai dengan rasa segan berjumpa dengan orangyang dianggap asing. Sejak usia
enam bulan anak mulai mengalami kematangan secara intelektual, keadaan ini
menyebabkan mereka mul;ai mampu membedakan antar orang yang dikenalnya dan
tidak dikenalnya, namun pada usia ini mereka belum matang untuk memahami bahwa
orang yang tidak dikenalnya tidak mengancam dirinya.
·
Embarrassment merasa sulit tidak mampu atau malu
melakukan sesuatau merupakan reaksi takut akan penilaian orang lain pada
dirinya. Timbulnya reaksi ini karena anak sudah mampu memahami harapan dan
penilaian yang dapat diperoleh dari lingkunagan social.
·
Khawatir timbul disebabkan oleh rasa takut yang
dibentuk oleh pikiran anak sendiri, biasanya mengenai hal-hal khusus, misalnya
takut dihukum orang tua, takut sekolah, takut terlambat, dll.
·
Anxiary atau cemas, merupakan perasaan takut
sesuatu yang tidak jelas dan dirasakan oleh anak sendiri karena sifatnya
subjectif.
c)
Cemburu
Ada
tiga penyebab utama yang menimbulkan kecemburuan pada masa kanak-kanak yaitu
sebagai berikut.
·
Cemburu yang terjadi dimasa kanak-kanak biasanya
berasal dari kondisi rumah misalnya kehadiran adik baru.
·
Situasi social disekolah juga bias menjadi
penyebab timbulnya rasa cemburu pada anak.
·
Cemburu pada anak juga bias timbul karena anak
merasa saudaranya atau anak yang lain memiliki mainan yang lebih bagus.
d)
Ingin tahu
Rasa ingin tahu yang besar merupakan perilaku khas
anak prasekolah. Bagi mereka kehidupan ini sangat menarik dan ajaib untuk
dieksplorasikan bagi anak usia dini tidak ada perbedaan antara ulat bulu dengan
teleskop jarak jauh.
e)
Iri hati
Iri hati muncul padasaat anak merasa ia tidak
memperoleh perhatian yang diharapkan sebagaimana yang diperoleh teman atau
kakanya. Perasaan iri hati muncul lebih bersifat emosi negative.
f)
Senang/gembira
Pada anak balita kegembiraan biasanya terlihat saat ia
bermain dengan anak-anak seusianya, terutama saat ia bisa menunjukan kemampuan
yang lebih dari teman-temanya. Dengan bertambahnya usia anak pun akan belajar
mengekspresikan kegembiraanya dalam cara-cara yang diterima oleh lingkungan.
g)
Sedih
Perasaan sedih merupakan emosi negative yang
kemunculanya didorong oleh perasaan kehilangan atau ditinggalkan oleh orang
yang disayangainya.
h)
Kasih saying
Kasih saying merupakan emosi positif yang sangat
penting keberadaanya. Ia menjadi dasar berbagai macam perilaku emosi dan
kepribadian yang sehat, kekurangan kasih saying pada awal masa kanak-kanak
dapat berdampak buruk terhadap pembentukan kepribadianya di masa depan.
- PERANAN BERMAIN DALAM PENYALURAN EMOSI AUD
Aktivitas bermain bagi seorang anak memiliki peranan yang
cukup besar dalam mengembangkan kecakapan sosialnya sebelum anak mulai
berteman. Aktivitas bermain menyiapkan anak dalam menghadapi pengalaman
sosialnya. Sikap yang dapat dikembangkan melalui kegiatan bermain antara lain:
1.
Sikap social
Bermain mendorong anak untuk
meninggalkan pola berpikir egosentrisnya. Dalam situasi bermain anak dipaksa
untuk mempertimbangkan sudut pandang teman bermainya sehingga ia menjadi kurang
egosentris. Dalam permainan, anak belajar bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama.
2.
Belajar berkomunikasi
Untuk dapat bermain dengan baik
bersama orang lain, anak harus bisa mengerti dan dimengerti oleh teman-temanya.
Hal ini mendorong anak untuk belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik,
bagaimana membentuk hubungan social, bagaiman menghadapi dan memecahkan
masalah-masalah yang timbul dalam hubungan tersebut.
3.
Belajar mengorganisasi
Saat bermain bermain bersama orang lain, anak
juga berkesempatan belajar berorganisasi bagaiman ia harus melakukan pembagian
peran diantara mereka yang turut serta dalam permainan tersebut, misalnya siapa
yang menjadi guru dan siapa yang menjadi muridnya
4.
Lebih menghargai orang lain dan perbedaan-perbedaan
Bermain memungkinkan anak
mengembangkan kemampuan empatinya. Saat bermain dalam sebuahperan, misalnya
anak tidak hanya memerankan identitas si tokoh, tapi juga pikiran-pikiran dan
perasaan-perasaan tokoh tersebut.
5.
Menghargai harmoni dan kompromi
Saat dirinya semaikin luas dan
kesempatan berinteraksi semakin sering dan bervariasi maka akan tumbuh
kesadaranya akan makna peran social, persahabatan, perlunya menjalin hubungan
serta perlunya strategi dan diplomasi dalam berhubungan dengan orang lain, anak
tidak akan begitu saja merebut mainan teman, misalnya karena ia tahu akan
konsekuensi ditinggalkan atau dimusuhi.
DAFTAR PUSTAKA
Chatarina, Wahyurini &
Yahya Ma’shum. 2006. Iiih
… Emosi Banget Deh. Jakarta : Pustaka Gramedia
Dirgagunarsa, singgih. 1978. Pengantar Psikologi. Jakarta: Mutiara
Syaodih, Nana dan Moh. Surya. 1978. Pengantar Psikologi. Bandung: IKIP
Nugraha,Ali, dkk.2005.metode pengembangan sosial emosional.universitas
terbuka:Jakarta