Pengembangan
Sosial Emosional Anak Melalui Kegiatan Rutin, Terprogram, Spontan, dan
Keteladanan
A.
Pengembangan
sosial emosional melalui kegiatan rutin
1.
Pengertian,
tujuan, dan fungsi
a.
Pengertian
Perkembangan social emosional pada anak TK dapat mengikuti
suatu pola tertentu,yaitu suatu perilaku yang teratur,disiplin, dan baku
(sesuai standar) berdasarkan penciptaan kondisi-kondisi optimal dalam
lingkungannya.Artinya berbagai jenis dan pola perilaku tersebut dapat
dikembangkan melalui penjadwalan secara terus-menerus hingga perilaku yang
diharapkan melekat pada anak secara kuat dan menjadi bagian dari perilaku
positif yang dimilikinya.
b.
Tujuan
dan fungsi
Tujuan
dari penyediaan program atau kegiatan rutin adalah untuk menyediakan suatu
bentuk kegiatan yang dapat dijadwalkan secara terus menerus dan atau periodik
untuk membentuk kebiasaan yang diperlukan anak TK dalam
berinteraksi,bersosialisasi,dan bermasyarakat.
2.
Ruang
lingkup program
Kawasan
pola perilaku yang dapat dikembangkan melalui kegiatan rutin dan pembiasaan,di
antaranya berikut ini.
·
Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan
kegiatan
·
Mengucapkan salam bila bertemu dengan
orang lain
·
Tolong menolong atau bergotong royong
sesame teman
·
Tenggang rasa terhadap keadaan orang
lain
·
Rapi dalam berpakaian,bertindak, dan
bekerja
·
Bertanggung jawab terhadap tugas yang
diberikan
3.
Contoh
pelaksanaan
Beberapa
kegiatan rutin terjadwal yang dapat diadakan,antara lain berikut ini
a. Kegiatan
baris berbaris sebelum masuk kelas
Kegiatan
ini jika diorganisasikan secara baik oleh guru dan anak yang akan membawa
dampak yang cukup hebat pada pembentukan perilaku anak sebagai bekal
kehidupannya di masyarakat,misalnya
·
Memiliki kebiasaan antri
·
Memiliki kebiasaan bergiliran
·
Menanamkan kesabaran sesuai dengan
keharusannya
·
Menanamkan kebiasaan hidup
tertib,rapi,dan disiplin
b. Kegiatan
berdoa sebelum dan sesudah memulai kegiatan belajar
Kegiatan
ini dapat dibiasakan dan menghasilkan perilaku khusus di antaranya adalah :
·
Kesadaran akan kebesaran tuhan
·
Memiliki hafalan doa yang biasa
dibacakannya
·
Menumbuhkan rasa bersyukur
·
Menyadari kelemahan dan kekurangan
dirinya,sebagai dasar untuk bekerja dengan baik dan sungguh-sungguh
·
Memiliki tata cara berdoa yang sesuai dengan
keyakinan dan kepercayaannya.
B.
Pengembangan
sosial emosional melalui kegiatan terprogram
1.
Pengertian,tujuan,
dan fungsi
a.
Pengertian
Pelaksanaan
pengembangan sosial emosional melalui kegiatan terprogram maksudnya adalah
kegiatan yang dibuat secara terencana.secara sederhana,terprogram maksudnya
adalah kegiatan yang menjadi agenda dan dirancang dalam silabus guru,baik untuk
jangka waktu yang pendek maupun panjang,yaitu untuk satu hari,satu minggu,satu
bulan maupun lebih lama lagi.
b.
Tujuan
dan fungsi
Secara
umum tujuan pengembangan pembelajaran secara terprogram adalah agar segala
kemampuan yang dituangkan dalam kurikulum TK dapat tercapai lebih
optimal,sistematis,efektif,dan efisien.Adapun tujuan khusus pengembangan yang
bersifat terprogram ini adalah sebagai berikut.
·
Anak dapat terfasilitasi secara lebih
terarah dan professional dalam perkembangan sosial emosionalnya karena kegiatan
telah dirancang sebelumnya.
·
Kemajuan pengembangan sosial emosional
anak dapat lebih terkontrol,terukur dan mengacu pada standar perilaku dan emosi
anak usia TK.
·
Berbagai bentuk gangguan sosial emosional
lebih mudah terdeteksi sehingga berbagai tindakan baik preventif maupun kreatif
dapat segera ditangani secara cepat,dan tepat
c.
Ruang
lingkup program
Secara
umum ruang lingkup program untuk pengembangan perilaku ini sama seperti yang
akan dikembangkan dalam kegiatan rutin,tetapi akan menjadi berbeda isi
programnya jika rancangan program ditujukan pada anak tertentu atau sering
disebut sebagai layanan individual,misalkan program untuk menangani anak yang
mogok sekolah atau program untuk menangani anak yang sulit berpisah dengan
orang tua.
Kesuksesan
dari kegiatan yang terprogram ini ditentukan oleh beberapa factor berikut.
·
Kematangan perencanaan,yaitu perencanaan
dibuat dan dipersiapkan dengan waktu yang cukup serta berisikan segala
kebutuhan yang akan dilakukan dalam program itu.
·
Kesiapan dukungan sarana,yaitu kegiatan
pembentukan perilaku sosial emosional akan semakin optimal jika sarananya
tercukupi.
·
Kesatuan tim kerja,yaitu guru,staf,dan
anak harus memiliki kesamaan sasaran.
d.
Contoh
pelaksanaan program
1. Di
sekolah
Rancangan
program dapat mengikuti format yang digunakan kurikulum 2004,dalam bentuk
silabus berikut.
·
Hasil belajar
Anak
mampu berkomunikasi secara lisan dengan baik,sopan,dan wajar dengan temannya
·
Kegiatan
Kegiatan
dilakukan dengan sosiodrama atau dengan bermain peran
2. Di
luar sekolah
Program
dalam bentuk kunjungan atau bermain di luar sekolah,seperti di kebun sekolah
atau di tempat lain
·
Hasil belajar
Anak
berempati pada orang lain yang mengalami musibah dan berbagai kekurangan
·
Kegiatan
Program
kunjungan dapat dilakukan ke panti asuhan,ke rumah seorang teman yang
miskin,atau sakit.untuk kunjungan ke luar sekolah ini guru memperhatikan
beberapa hal berikut.
o
Keselamatan dan keamanan anak selama
perjalanan dan di tempat kegiatan hingga pulang ke rumah
o
Kesehatan anak.jangan sampai anak-anak
TK di ajak berkunjung ke tempat-tempat yang dapat menularkan penyakit karena
anak masih rawan kondisi fisik,medis,maupun psikologisnya
o
Kesegaran anak mengikuti kegiatan
sehingga anak terhindar dari tekanan emosional yang merugikan,misalnya
stres,murung,dan sebagainya.
o
Persetujuan dan kepercayaan orang tua
yang penuh merupakan factor kunci dari keberhasilan program sehingga dapat
membantu keterlaksanaan program secara penuh,terutama jika ada hal-hal yang
tidak diinginkan.
C.
Pengembangan
social emosional melalui kegiatan spontan
1.
Pengertian,tujuan,
dan fungsi
a.
Pengertian
Pembelajaran
bersifat kontekstual dan dinamis,apalagi jika sasaran belajarnya adalah anak
TK.karakteristik anak yang masih rendah konsentrasinya,besifat
spontan,egosentris,dan masih labil emosi,serta masih terbatas keterampilan
sosialnya akan menjadikan pembelajaran mereka menjadi sangat tinggi dinamikanya.
b.
Tujuan
dan fungsi
Secara
umum tujuan dari pembelajaran spontan adalah untuk lebih meningkatkan apresiasi
anak terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam bidang pengembangan social
emosional karena pembelajaran disajikan dengan kejadian yang sangat nyata dan
diminati oleh anak.pembelajaran spontan yang baik akan berfungsi efektif dalam
memenuhi kepuasan,menjaga minat dan motivasi,serta meningkatkan kebermaknaan
belajar.
2.
Ruang
lingkup program
Aspek-aspek yang dikembangkan dalam
pembelajaran spontan tetap harus mengacu pada standar perilaku yang berlaku
dalam kurikulum.jadi,secara formal rincian perilakunya sama dengan yang
dikembangkan dalam kegiatan rutin,terprogram maupun dalam kegiatan lainnya.
3.
Contoh
pelaksanaan
Berdasarkan contoh perilaku spontan
soal melihat pesawat maka pembelajaran selanjutnya dapat di kemas sebagai
berikut.
a. Berikan
keleluasaan pada anak untuk memperhatikan pesawat yang mereka lihat.
b. Setelah
anak kembali ke tempat duduk,mereka akan mengajukan pertanyaan yang terkait
dengan pesawat yang baru saja dilihatnya itu.
c. Apa
yang harus anda lakukan dengan materi yang sebelumnya sudah ‘diprologkan’ ke
hadapan anak?untuk itu terdapat 3 pilihan,yaitu mau dikembalikan ke materi
semula,mau beralih pembahasan,atau mau dikolaborasikan.
d. Jika
akan diarahkan kepada pengembangan perilaku social emosional anak maka
segeralah pembelajaran diarahkan pada ilustrasi-ilustrasi terkait dengan
tuntutan dari isi program tersebut,misalkan saja mulailah tanggapi pertanyaan
anak secara baik dan memuaskan bagi anak.
Karena emosi memainkan
peran yang sedemikian penting dalam menentukan cara penyesuaian pribadi dan
sosial yang akan dilkukan anak.tidak
hanya dalam masa kanak-kanak tetapi juga setelah mereka tumbuh menjadi remaja dan
dewasa Maka perkembangan mereka harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan
penyesuaian yang baik.Segala sesuatu yang mengganggu perkembangan emosi yang
baik akan menghambat penyesuain yang dilakukan anak.
Lagi pula karena dasar
bagi berbagai pola emosi terletak pada awal kehidupan,Maka tahun-tahun awal
kehidupan adalah periode yang penting dalam menentukan bentuk pola itu.
Contohnya bisa anak
memperoleh kepuasan dengan cara menyelidiki segala sesuatu yang membangkitkan
keingintahuan mereka,Kebiasaan itu menjadi sangat kuat.sebelum mereka tahu
bahwa penyelidikan yang tidak terkendalikan itu tidak dapat di terima oleh
kelompok sosial dan mereka dapat dijuluki sebagai pengintip.
D.
Pengembangan
social emosional melalui kegiatan keteladanan
1.
Pengertian,tujuan,
dan fungsi
a.
Pengertian
Pembelajaran
dengan teladan adalah pembelajaran melalui contoh-contoh yang baik ,dapat
diterima oleh masyarakat ,dan sesuai dengan standard an system nilai yang
berlaku.
b.
Tujuan
dan fungsi
Tujuan
dari pembelajaran teladan adalah untuk mengarahkan anak pada berbagai contoh
pola perilaku yang dapat diterima oleh masyarakat,yaitu dengan cara
menampilakannya langsung di hadapan atau
dalam kehidupan bersama anak.Fungsi pembelajaran teladan ini untuk
membentuk karakter dan perilaku dasar ini dapat diterima secara efektif.
2.
Ruang
lingkup program
Progam
dan isinya yang dapat ditularkan kepada anak terkait dengan pengembangan social
emosional,cukup luas cakupannya.Tetapi,secara umum keteladanan yang dapat
ditularkan kepada anak antara lain :
a. Keteladanan
dalam beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing,seperti adab
berdoa,adab sholat,adab membaca kitab suci,dan sebagainya.
b. Keteladanan
dalam berhubungan dengan orang lain,seperti cara menyapa ,cara meminta ,cara
berkomunikasi,tatakrama,sopan santun,mengendalikan marah,dan lain-lain.
c. Keteladanan
dalam bekerja dan menyelesaikan masalah,seperti bersabar,bersemangat,menjaga
kondisi kerja,disiplin,dan sebagainya.
d. Teladan
dalam berpakaian atau berbusana,seperti berpakaian kerja,berpakaian
pesta,berpakaian ibadah,berpakaian kematian,termasuk mengenakan sepatu.make up
dan sebagainya.
3.
Contoh
pelaksanaan
Mengajarkan keteladanan tentang menjaga
kebersihan lingkungan
a. Hasil
belajar
Anak
memiliki kebiasaan membuang sampah pada tempatnya
b. Kegiatan
Sediakanlah
tempat sampah di dalam kelas,meskipun sebelumnya tidak ada.lalu apa pun yang
menyakut sampah hendaklah para guru membuangnya ke situ.Keteladanan tidak bisa
sebentar,hendaklah kegiatan itu dilakukan dalam periode yang panjang,bila perlu
sepanjang tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar